View In:
ArcGIS JavaScript
ArcGIS Online Map Viewer
ArcGIS Earth
ArcGIS Pro
Service Description: <DIV STYLE="text-align:Left;"><DIV><DIV><P STYLE="text-align:Justify;"><SPAN>Penyusunan dan Penentuan zona kerentanan gerakan tanah dapat dilakukan secara bersistem berdasarkan lembar peta, batas administratif, dan batas yang ditentukan menurut kebutuhan.Dalam melaksanakan pemetaan zona kerentanan gerakan tanah ini akan digunakan dua metoda kuantitatif(metode statistik), kualitatif(metode heuristik)dan gabungan keduanya. Metode Heuristik adalah metode pemetaaan dengan menggunakan pengalaman ahli/</SPAN><SPAN STYLE="font-style:italic;">expert </SPAN><SPAN>dalam melakukan penyelidikan/survei atau membuat zonasi kerentanan gerakan tanah berdasarkan aspek morfologi, geologi, tata guna lahan dan kondisi keairan. Metode ini berdasarkan pada analisis keterkaitan distribusi gerakan tanah atau kerapatan gerakan tanah terhadapfaktor pengontrol gerakan tanah.</SPAN></P><P><SPAN>Klasifikasi zona kerentanan gerakan tanah dibagi menjadi empat:</SPAN></P><UL STYLE="margin:0 0 0 0;padding:0 0 0 0;"><LI><P STYLE="text-align:Justify;"><SPAN>Zona kerentanan gerakan tanah tinggi merupakan wilayah yang sering mengalami kejadian gerakan tanah. Gerakan tanah lama dan gerakan tanah baru masih aktif bergerak akibat curah hujan tinggi dan/atau gempabumi. Pada umumnya kisaran kemiringan lereng dari sangat terjal (17o– 35o) sampai curam (> 35o), tergantung pada kondisi geologi. Di zona ini mempunyai proporsikejadiangerakan tanah lebih besar dari75 %dari total populasi kejadian.</SPAN></P></LI><LI><P STYLE="text-align:Justify;"><SPAN>Zona kerentanan gerakan tanah menengah merupakan wilayah yang dapat mengalami kejadian gerakan tanah. Pada zona ini, gerakan tanah dapat terjadi terutama pada wilayah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing pemotongan jalan, dan pada lereng yang mengalami gangguan. Gerakan tanah lama dapat aktif kembali dipicu oleh curah hujan tinggi dan/atau gempabumi. Pada umumnya kisaran kemiringan lereng mulai dari agak terjal (9o– 17o), terjal (17o– 35o), dan curam (> 35o), tergantung pada kondisi geologi. Di zona ini mempunyai proporsikejadiangerakan tanah lebih besar dari 10% sampai dengan 75 %dari total populasi kejadian.</SPAN></P></LI><LI><P STYLE="text-align:Justify;"><SPAN>Zona kerentanan gerakan tanah rendah merupakan wilayahyang secara umum jarang terjadi gerakan tanah.Gerakan tanah berdimensi kecil mungkin dapat terjadi, terutama pada tebing (alur) sungai. Gerakan tanah dapat dipicu oleh gempabumi yang kuat dan aktivitas manusia. Pada umumnya kisaran kemiringan lereng mulai dari agak terjal (3o– 9o) sampai curam (17o– 35o), tergantung pada kondisi geologi dan lereng yang dibentuk oleh bahan timbunan.Di zona ini mempunyai proporsi kejadian gerakan tanah lebih besar dari 5 % sampai dengan 10 % dari total populasi kejadian.</SPAN></P></LI></UL><UL STYLE="margin:0 0 0 0;padding:0 0 0 0;"><LI><P STYLE="text-align:Justify;"><SPAN>Zona kerentanan gerakan tanah sangat rendahmerupakan wilayah yang hampir tidak pernahterjadi gerakan tanah, kecuali pada daerah di sekitar tebingsungai.Merupakan daerah datar sampai landai dengan kemiringan lereng kurang dari3o.Di zona ini mempunyai proporsi kejadiangerakan tanah 0 % sampai dengan5 %dari total populasi kejadian.</SPAN></P></LI></UL></DIV></DIV></DIV>
Map Name: Map
Legend
All Layers and Tables
Dynamic Legend
Dynamic All Layers
Layers:
Description: <DIV STYLE="text-align:Left;"><DIV><DIV><P STYLE="text-align:Justify;"><SPAN>Penyusunan dan Penentuan zona kerentanan gerakan tanah dapat dilakukan secara bersistem berdasarkan lembar peta, batas administratif, dan batas yang ditentukan menurut kebutuhan.Dalam melaksanakan pemetaan zona kerentanan gerakan tanah ini akan digunakan dua metoda kuantitatif(metode statistik), kualitatif(metode heuristik)dan gabungan keduanya. Metode Heuristik adalah metode pemetaaan dengan menggunakan pengalaman ahli/</SPAN><SPAN STYLE="font-style:italic;">expert </SPAN><SPAN>dalam melakukan penyelidikan/survei atau membuat zonasi kerentanan gerakan tanah berdasarkan aspek morfologi, geologi, tata guna lahan dan kondisi keairan. Metode ini berdasarkan pada analisis keterkaitan distribusi gerakan tanah atau kerapatan gerakan tanah terhadapfaktor pengontrol gerakan tanah.</SPAN></P><P><SPAN>Klasifikasi zona kerentanan gerakan tanah dibagi menjadi empat:</SPAN></P><UL STYLE="margin:0 0 0 0;padding:0 0 0 0;"><LI><P STYLE="text-align:Justify;"><SPAN>Zona kerentanan gerakan tanah tinggi merupakan wilayah yang sering mengalami kejadian gerakan tanah. Gerakan tanah lama dan gerakan tanah baru masih aktif bergerak akibat curah hujan tinggi dan/atau gempabumi. Pada umumnya kisaran kemiringan lereng dari sangat terjal (17o– 35o) sampai curam (> 35o), tergantung pada kondisi geologi. Di zona ini mempunyai proporsikejadiangerakan tanah lebih besar dari75 %dari total populasi kejadian.</SPAN></P></LI><LI><P STYLE="text-align:Justify;"><SPAN>Zona kerentanan gerakan tanah menengah merupakan wilayah yang dapat mengalami kejadian gerakan tanah. Pada zona ini, gerakan tanah dapat terjadi terutama pada wilayah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing pemotongan jalan, dan pada lereng yang mengalami gangguan. Gerakan tanah lama dapat aktif kembali dipicu oleh curah hujan tinggi dan/atau gempabumi. Pada umumnya kisaran kemiringan lereng mulai dari agak terjal (9o– 17o), terjal (17o– 35o), dan curam (> 35o), tergantung pada kondisi geologi. Di zona ini mempunyai proporsikejadiangerakan tanah lebih besar dari 10% sampai dengan 75 %dari total populasi kejadian.</SPAN></P></LI><LI><P STYLE="text-align:Justify;"><SPAN>Zona kerentanan gerakan tanah rendah merupakan wilayahyang secara umum jarang terjadi gerakan tanah.Gerakan tanah berdimensi kecil mungkin dapat terjadi, terutama pada tebing (alur) sungai. Gerakan tanah dapat dipicu oleh gempabumi yang kuat dan aktivitas manusia. Pada umumnya kisaran kemiringan lereng mulai dari agak terjal (3o– 9o) sampai curam (17o– 35o), tergantung pada kondisi geologi dan lereng yang dibentuk oleh bahan timbunan.Di zona ini mempunyai proporsi kejadian gerakan tanah lebih besar dari 5 % sampai dengan 10 % dari total populasi kejadian.</SPAN></P></LI></UL><UL STYLE="margin:0 0 0 0;padding:0 0 0 0;"><LI><P STYLE="text-align:Justify;"><SPAN>Zona kerentanan gerakan tanah sangat rendahmerupakan wilayah yang hampir tidak pernahterjadi gerakan tanah, kecuali pada daerah di sekitar tebingsungai.Merupakan daerah datar sampai landai dengan kemiringan lereng kurang dari3o.Di zona ini mempunyai proporsi kejadiangerakan tanah 0 % sampai dengan5 %dari total populasi kejadian.</SPAN></P></LI></UL></DIV></DIV></DIV>
Service Item Id: c555e0bebdbc4b008e314e3ea14d6984
Copyright Text: Bidang Mitigasi Gerakan Tanah. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, BADAN GEOLOGI.
Spatial Reference:
4326
(4326)
LatestVCSWkid(0)
Single Fused Map Cache: false
Initial Extent:
XMin: 92.71070176629857
YMin: -20.365546088213026
XMax: 143.32048655208783
YMax: 15.265160538559787
Spatial Reference: 4326
(4326)
LatestVCSWkid(0)
Full Extent:
XMin: 95.01114652928901
YMin: -11.007615376748193
XMax: 141.0200417890974
YMax: 5.9072298270949535
Spatial Reference: 4326
(4326)
LatestVCSWkid(0)
Units: esriDecimalDegrees
Supported Image Format Types: PNG32,PNG24,PNG,JPG,DIB,TIFF,EMF,PS,PDF,GIF,SVG,SVGZ,BMP
Document Info:
Title: C:\Users\fwira\AppData\Local\Temp\ArcGISProTemp22560\Untitled\Untitled.aprx
Author:
Comments:
Subject:
Category:
Keywords: FID,Shape,LAYER,ZONA,UNSUR KETERANGAN,TAHUN,WILAYAH,LCODE
AntialiasingMode: Fast
TextAntialiasingMode: Force
Supports Dynamic Layers: true
MaxRecordCount: 2000
MaxImageHeight: 4096
MaxImageWidth: 4096
Supported Query Formats: JSON, geoJSON, PBF
Supports Query Data Elements: true
Min Scale: 0
Max Scale: 0
Supports Datum Transformation: true
Child Resources:
Info
Dynamic Layer
Supported Operations:
Export Map
Identify
QueryLegends
QueryDomains
Find
Return Updates